Tasikmalaya, 27 Juli 2024–Tim peneliti MYRES, yang terdiri dari Keysha Marissa Widodo dan Muhammad Zulqarnaen Almubaroq dari MTs Negeri 3 Bogor, melakukan kunjungan ke Tarekat Idrisiyyah di Tasikmalaya hari ini. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan wawancara mendalam mengenai peran Mursyid dalam tarekat serta dampak transformasi digital terhadap komunitas spiritual ini. Peneliti ingin menggali bagaimana tarekat ini menavigasi perubahan zaman sambil tetap mempertahankan tradisi spiritualnya.

Pengambilan data penelitian dilakukan melalui metode observasi langsung dan wawancara dengan pihak-pihak terkait. Farid Hamzah, S.Kom, bertindak sebagai operator kamera, memastikan dokumentasi proses observasi dan wawancara dapat direkam dengan baik. Dokumentasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai interaksi antara tim peneliti dan anggota tarekat.

Kegiatan penelitian ini juga didampingi oleh Kepala Madrasah MTs N 3 Bogor, Pembina MYRES, dan tim pembimbing MYRES. Kehadiran mereka memberikan dukungan dan bimbingan kepada peneliti selama proses pengambilan data, memastikan bahwa penelitian dilakukan sesuai dengan standar akademik dan mendapatkan hasil yang valid.

Ustadz Cecep Hidayatullah, S.Si, S.Pd mengenakan gamis putih merupakan Pengurus Majelis Ketarekatan (MK), hadir dalam kesempatan ini. Ustadz Cecep memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana peran Mursyid dalam tarekat mempengaruhi pelaksanaan ajaran dan kegiatan sehari-hari para pengikut. Beliau juga menguraikan bagaimana tarekat Idrisiyyah menjaga otentisitas ajaran di tengah arus perkembangan teknologi.

Selain itu, Ustadz Abdillah, yang mengenakan gamis biru dan menjabat sebagai Direktur MARKOM, turut berbagi pandangannya mengenai peran media sosial dalam menyebarluaskan ajaran tarekat. Ustadz Abdillah menjelaskan strategi yang diterapkan tarekat Idrisiyyah dalam menggunakan media sosial untuk memperluas jangkauan dakwah dan membangun komunitas yang lebih luas di era digital.

Peneliti MYRES, Keysa Marissa Widodo dan Muhammad Zulkarnaen, juga menyelidiki tantangan dan peluang yang dihadapi oleh tarekat Idrisiyyah dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam praktik keagamaan mereka. Mereka berharap wawancara dan observasi ini dapat memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana tarekat ini beradaptasi dan memanfaatkan teknologi untuk menjaga relevansi dan keberlanjutan ajaran spiritualnya di tengah perubahan zaman.

Kunjungan ini diharapkan tidak hanya memberikan informasi berharga bagi penelitian MYRES tetapi juga memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana tradisi spiritual dapat berinteraksi dan berkembang dalam era digital. Dengan pemahaman yang mendalam ini, diharapkan dapat ditemukan cara-cara baru untuk menjembatani tradisi dan inovasi dalam konteks keagamaan.

Semoga dengan adanya pendampingan pengambilan data di Tarekat Idrisiyyah dapat menjawab seluruh rumusan masalah yang ada dalam penelitian sehingga tim peneliti myres MTs N 3 Bogor dapat menuju ke grand final dan tentunya dapat menambah ghiroh mengembangkan ilmu pengetahuan terutama dalam kegiatan penelitian.